Dedi Mulyadi atau akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) akhirnya mencetak sejarah baru di Jawa Barat. Dengan kemenangan telak 61 persen di Pilgub Jabar 2024. Apa rahasianya?
KDM dikenal sebagai orang yang suka puasa dan suka berbagi. Kedengarannya sederhana, bukan? Tapi justru di situ letak kekuatannya. Sehingga bisa menang telak di Jawa Barat.
Orang-orang mencintai pemimpin yang hidupnya mencerminkan apa yang ia ajarkan kepada rakyatnya.
Kalau bicara soal puasa, kita semua tahu bahwa ini bukan sekadar soal menahan lapar dan haus, tetapi ada filosofi mendalam di baliknya.
Dan soal berbagi, hati siapa yang tidak luluh melihat pemimpin turun langsung, membatu warga susah, menyelesaikan segala problematika hidupnya.
Manfaat Puasa
Mari kita mulai dari puasa. Menahan diri, dalam konteks kepemimpinan, adalah kunci utama. Bayangkan seorang pemimpin yang bisa menahan diri dari korupsi, menahan amarah di tengah tekanan politik, atau bahkan menahan keinginan untuk tidur siang saat rakyatnya butuh solusi. Nah, di sinilah pelajaran puasa berperan.
Puasa melatih disiplin diri dan empati. Ketika kita lapar, kita jadi ingat bahwa tidak semua orang seberuntung kita.
Dan KDM, yang sering menjalani puasa Senin-Kamis, tampaknya benar-benar meresapi nilai ini.
Ia tidak hanya menahan lapar, tetapi disiplin bekerja dan penuh empati kepada rakyat.
Bisa dilihat dari jejak digital yang mereka semua aktivitasnya KDM, yang banyak bekerja untuk rakyat, lebih sering bercerita tentang rakyat kecil daripada dirinya sendiri.
Selain itu, puasa juga membentuk kesehatan fisik dan mental. Orang yang rajin puasa biasanya lebih fit—baik tubuh maupun pikirannya.
Jadi, kalau KDM terlihat selalu enerjik saat turun ke sawah, blusukan dari kampung ke kampung, dari ujung Jawa Barat ke ujung Jawa Barat menyelesaikan problem warga, jangan heran.
Berbagi: Seni Membuat Orang Tersenyum
Lalu soal berbagi. Ini yang bikin KDM makin “beda.” Kita sering lihat di media sosialnya, bagaimana KDM menolong warga yang hidupnya susah. Ini bukan cuma soal materi, tetapi tentang memberi perhatian yang tulus.
Berbagi itu menular. Ketika pemimpin kita rajin berbagi, rakyatnya juga jadi ikut-ikutan. Berbagi menumbuhkan rasa kebersamaan. Bayangkan kalau seluruh Jawa Barat punya budaya gotong-royong seperti ini. Masalah banjir, kemiskinan, hingga pendidikan bisa jadi lebih ringan karena kita tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi saling bantu sebagai warga.
KDM paham betul bahwa berbagi bukan hanya soal mengurangi harta, tetapi soal menambah keberkahan. Dan benar saja, rezekinya jadi makin luas—bukan cuma dalam bentuk materi, tetapi juga kepercayaan dari rakyatnya.
Penyebar Kebahagiaan
Kang Dedi ini juga bukan tipe pemimpin yang kaku. Kalau mendengar pidatonya, kita bisa tertawa, babkan ngakak, karena humor-humornya yang segar tapi tetap berisi.
KDM yang juga penggiat kebudayaan ini, sering tampil di pagelaran wayang golek festival budaya bersama Ohang dan Sule. Ribuan warga terhibur. KDM benar-benar membawa kegembiraan.
Pemimpin Istimewa untuk Jawa Barat
Jadi, apa yang membuat KDM pantas jadi gubernur? Selain program kerjanya yang jelas, nilai-nilai seperti puasa dan berbagi ini membuktikan bahwa ia memimpin dengan hati. Di era sekarang, kita butuh pemimpin yang bukan hanya pintar bicara, tetapi juga hidup dalam nilai-nilai kebaikan.
Mungkin, jika semua pemimpin kita rajin puasa dan berbagi seperti KDM, dunia bisa jadi lebih damai dan sejahtera. Karena sejatinya, memimpin itu bukan soal siapa yang paling hebat, tetapi siapa yang paling bisa menahan diri dan paling tulus berbagi.
Selamat untuk KDM! Jawa Barat pasti makin berkah di bawah kepemimpinannya. Kita tunggu aksi-aksi beliau membangun Jawa Barat di lima tahun ke depan menjadi istimewa, cag!