DUH Ceng, nganggur teh enak awal-awalnya doang. Ke sananya mah ripuh. Alias nelangsa. Jangar.
Nggak punya gawe teh, Pertama jelas, nggak punya duit. Bokek. Miskin! Kedua, nggak punya harga diri. Nah, ini nih, yang ketiga: Jadi beban keluarga dan bangsa!
Kecuali Kamu menantunya Erick Thohir atau adik angkatnya Mark Zuckerberg baru jadi pengangguran pun aman. Tapi ya secara syariat juga nggak mungkin kali ya. Pertama muka Kamu kurang terorganisir, keduanya, takdinya nggak mungkin ke situ, wong keseharian Anda, mancing di selokan. Mustahil Ceng!
Cari kerja di mana ajalah. Yang penting halal dan ada aktivitas. Biarin gaji cuma empat koma atau tanggal empat koma! Yasudah untuk awal-awal nggak apa-apa.
Jangan sampai nyusahin orang. Apalagi emak bapak kamu. Mandiri Ceng. Nggakkan ada yang peduli sama Kamu, saat Kamu menggembel. Harus kuat!
Nah, bagi Kamu yang sudah bekerja. Laksanakan kerjaanmu yang terbaik. Jangan pernah ngecewain atasan. Kalau atasan nggak bener atau nggak adil? Ya selow dulu aja. Sambil nyari peluang, bertahan dulu. Silahkan “loncat” kalau udah ada tempat lain yang lebih baik.
Nggak usah sok-sokan pengen resign dengan alasan keluar dari zona nyaman. Pret Friends. Udah lepas Kamu bakal plango-plongo. Kayak orang beloon. Sambil belajar dulu aja pelan-pelan. Udah punya modal Rp1,5 miliar baru mikir mau ngapain selanjutnya? Tapi, mangga aja kalau Kamu siap segala rupanya mulai dari enol. Cuma, siap-siap aja agak menderita dulu.
Maksud saya gini: Kita ini bukan anak-anak siapa-siapa. Maka, hati-hatilah dalam membuat keputusan. Bukanya nggak boleh jadi orang besar. Monggo. Tapi, ngukur sambil menyadarkan diri bahwa segala sesuatu butuh proses dan kerendahan hati! Gituh. Cag. Nuhun.
Ibon